DI BAWAH LANGIT ILAHI


Mencoba merenungi makna hidup yang tengah dijalani, mencari jati diri yang masih bimbang ditelan peristiwa.

Menanti kapan semua akan berakhir, ahh belum kawan, perjuangan itu belum usai.
Masih menunggu air surga kembali menjamah kerongkonganku, hingga tak ada lagi lantunan syair selain menyebut asmamu.
Disini, di bawah langit sang pencipta,
aku,
dengan segala keterbatasan dan kelebihanku,
mencoba merubah apa yang menurutku tak pantas.
Semboyan itu : Amar Ma'ruf Nahi Munkar wa Fastabiqul Khairat akan terus menggema.
Tak lain dan tak bukan adalah untuk tuhanku,
berharap ridho atas semua perjuangan ini.
Disini, dibawah langit ilahi, aku sudah berjanji pada doa-doa itu,
akan kupersembahkan diriku bagi kebahagiaan dunia dan senyuman akhirat.
^_^

Jumat, 25 Februari 2011


PUTIH ABU


Bercengkrama dibawah pohon rindu
Berceloteh dibawah pohon kasih
Bergurau dibawah pohon sayang
Kenanglah itu…

Tertawa dikantin bahagia
Terisak dipojok kesedihan
Terdidik dibangku keilmuan
Kenanglah itu,kenanglah itu…

Merona dengan si dia,geli…
Ukhuwah yang retak,kesalahpahaman hubungan
Bentakan sang guru,hal biasa
Jeritan kebebasan,hari libur telah tiba
Kenanglah itu…

Sendu menatap lembaran tak berujung
Sepi menanti bunyi yang berdering
Kelana menunggu si dia yang berjalan
Tersenyum geli,tertawa bebas
Memori yang indah kawan…

Tangis haru membawa nama bangsa
Tangis haru mengharumkan nama sekolah
Tangis haru letih diperantauan
Semua telah terjadi,hanya kenangan
Memori yang indah bukan?

Masa itu telah berakhir
Ingin kembali,ingin kembali
Masa itu terngiang lagi
Masa itu terpikir lagi
Ingin kembali,ingin kembali

Bebas merdeka,lagu kebangsaan
Bebas merdeka,lagu pengabdian
Bebas merdeka,simbolis masa muda
Telah pergi,tak dapat kembali

Masa itu tak akan kembali
Kenang,kenanglah kami
Putih abu itu telah pergi
Kenang,kenanglah kami




*S’PATU FOREVER*

Tidak ada komentar: