DI BAWAH LANGIT ILAHI


Mencoba merenungi makna hidup yang tengah dijalani, mencari jati diri yang masih bimbang ditelan peristiwa.

Menanti kapan semua akan berakhir, ahh belum kawan, perjuangan itu belum usai.
Masih menunggu air surga kembali menjamah kerongkonganku, hingga tak ada lagi lantunan syair selain menyebut asmamu.
Disini, di bawah langit sang pencipta,
aku,
dengan segala keterbatasan dan kelebihanku,
mencoba merubah apa yang menurutku tak pantas.
Semboyan itu : Amar Ma'ruf Nahi Munkar wa Fastabiqul Khairat akan terus menggema.
Tak lain dan tak bukan adalah untuk tuhanku,
berharap ridho atas semua perjuangan ini.
Disini, dibawah langit ilahi, aku sudah berjanji pada doa-doa itu,
akan kupersembahkan diriku bagi kebahagiaan dunia dan senyuman akhirat.
^_^

Rabu, 13 Juli 2011



BUKU KE ENAM SAYA


Telah terbit di Leutika Publisher
Judul : Asma Nadia Inspirasiku
Penulis : Riawani Elyta, dkk
Ukuran : 13 x 19 cm
Tebal : viii + 188
Harga : Rp 35.000
Genre : Motivasi
Terbit : Juni 2011
ISBN : 978-602-8597-77-7

Buku, Jembatan Kasih Antara Saya dan Pembaca
Asma Nadia

Ketika Penerbit menghubungi saya, untuk proyek ini… sejujurnya saya tidak bisa membayangkan apa saja yang akan menjadi celoteh pembaca terkait tema: Asma Nadia Inspirasiku.

Ada rasa malu, karena rasanya saya bukan siapa-siapa. Tema tersebut terasa terlalu besar bagi saya yang belum banyak berbuat. Tetapi antusias penerbit yang tampak mantap dengan tema yang diusung, dan sebelumnya telah menggelar audisi-audisi serupa dengan mengangkat profil berbagai tokoh di tanah air, membuat saya akhirnya mengangguk. 

Ini usaha penerbit yang harus dihargai, tidak hanya untuk menjaring naskah, tetapi juga mengangkat sosok tanah air agar lebih akrab dengan banyak orang. 
Pertanyaan saya kemudian, apakah akan ada yang mengikuti audisi menulis ini dan mengirimkan goresan pena mereka?

Jika ini lomba cerpen, novel… atau tulisan-tulisan umum lainnya… mungkin lebih bisa saya mengerti. Tetapi dengan pembatasan tema… lalu, pikiran lagi… siapakah saya memberi catatan kekhawatiran akan apa yang dihadapi Leutika jika ternyata tidak ada yang mengirimkan tulisan sama sekali. 

Tetapi proyek ini harus didukung, sebab sejalan betul dengan kampanye saya selama ini agar lebih banyak orang (khususnya perempuan) menulis. Dan ini seperti pucuk dicinta ulam tiba, ada penerbit yang membuka diri, siap memodali para pemula. Memberikan ajang ‘audisi’ bagi mereka untuk berlatih menulis… untuk kemudian diterbitkan. Sebuah pencapaian yang akan sangat membahagiakan khususnya bagi penulis yang baru memulai. 

Sebuah proyek yang membahagiakan bagi siapa saja, insya allah:)

Karenanya, sebuah niat baik tidak boleh dibiarkan sendiri. Sepi atau tidak nantinya animo peserta adalah hal lain. 

Beberapa bulan berlalu, ternyata… subhanallah. Saya tidak tahu berapa total jumlah tulisan yang masuk, tetapi angka akhir 30 tulisan pemenang merupakan jumlah yang cukup membuat saya tercengang, dan bersyukur. 

Alhamdulillah, niatan penerbit Leutika bersambut. Tahap kritis (ketiadaan naskah) terlewati. 

Dan di sinilah saya, sejak bakda subuh, membaca 30 tulisan itu, celoteh pembaca berdasarkan interaksi mereka lewat buku-buku yang telah saya tulis. Ada juga sebagian kecil yang sempat bertatap muka, atau saling menyapa lewat facebook atau twitter. Sebagian lagi, dalam jumlah yang lebih besar, hanya mengenal saya lewat buku-buku yang saya tulis.

Untuk ketiga puluh pemenang audisi menulis dengan tema ini, saya ucapkan selamat dan terima kasih. Juga untuk semua yang telah menulis dan mengirimkan kesan mereka meski belum lolos seleksi (jangan menyerah!), bahkan mungkin ada yang sudah menulis tetapi belum sempat mengirimkannya. Jazakumullah khoiron jaza. 

Terima kasih telah berbagi cerita di sini.

Saya terharu, merinding… bahkan menitikkan air mata, membaca tulisan di buku ini. Bersyukur dan bahagia, semakin termotivasi untuk menjadikan kegiatan menulis sebagai jalan perjuangan untuk menyebarkan kebaikan. Mohon doakan agar Allah meluruskan niat dan keikhlasan saya, hingga detak menutup mata nanti. 

Buku ini semacam rekaman testimoni sekaligus feedback setelah 44 buku diterbitkan. 

Bahagia, mengetahui bagaimana buku-buku itu telah menemani pembaca, menjawab keresahan mereka : saat ingin melepas jilbab, seperti yang ditulis salah satu pemenang, saat resah karena ayahanda terkasih ingin menikah lagi, ketika seorang istri gamang karena perceraian yang harus dilalui dan berpikir… apakah dia bisa membina biduk kasih lagi setelah hati yang patah? Atau saat kesabaran dengan ananda diuji, dan iman tergoda karena perhatian pihak ketiga, dan masih banyak lagi. 

Mudah-mudahan kisah-kisah … yang ditulis oleh 30 orang yang suka membaca ini bisa menyemangati siapa saja untuk menggali hikmah, belajar, dan menambah wawasan serta energi dalam melalui hari-hari kehidupan yang kadang terasa begitu berat.

Bahwa sebuah buku yang baik bisa menyebarkan semangat kebaikan insya allah, hingga ke pembuluh darah pembaca. Membawa semangat dan melipatgandakan kesabaran, serta melambungkan mimpi dan cita-cita lebih jauh dari yang sebelumnya.

Harapan saya buku ini juga memberi percikan semangat, bagi teman-teman yang suka menulis dan ingin menjadi penulis. Insya allah banyak ruang kebaikan menanti rekan sekalian, bahkan lewat karya yang paling sederhana sekalipun. 

Berkarya sekarang juga, jangan menunggu nanti. Satu buku sebelum mati? Insya allah. 

Syukur-syukur kemudian dunia menulis bisa dijadikan salah satu profesi alternatif, hingga (bagi bunda yang sekarang mungkin bekerja) lebih banyak waktu bersama keluarga, dan tak banyak kehilangan momen-momen penting dari mereka yang kita cintai.

Sekali lagi terima kasih… Leutika, untuk ruang yang diberikan.

Untuk ke-30 penulisnya: semoga buku ini menjadi awal bagi begitu banyak peluang untuk menjadi perantara hidayah dan penyebar semangat kebaikan, insya allah. 

Semoga setiap huruf yang tertulis, mendekatkan kita kepada ridha dan surgaNya…
Allahumma amin…


Tidak ada komentar: