DI BAWAH LANGIT ILAHI


Mencoba merenungi makna hidup yang tengah dijalani, mencari jati diri yang masih bimbang ditelan peristiwa.

Menanti kapan semua akan berakhir, ahh belum kawan, perjuangan itu belum usai.
Masih menunggu air surga kembali menjamah kerongkonganku, hingga tak ada lagi lantunan syair selain menyebut asmamu.
Disini, di bawah langit sang pencipta,
aku,
dengan segala keterbatasan dan kelebihanku,
mencoba merubah apa yang menurutku tak pantas.
Semboyan itu : Amar Ma'ruf Nahi Munkar wa Fastabiqul Khairat akan terus menggema.
Tak lain dan tak bukan adalah untuk tuhanku,
berharap ridho atas semua perjuangan ini.
Disini, dibawah langit ilahi, aku sudah berjanji pada doa-doa itu,
akan kupersembahkan diriku bagi kebahagiaan dunia dan senyuman akhirat.
^_^

Jumat, 25 Februari 2011


KERETA
          

          Meminta,memberi,menerima,mengasihani,
Masih seperti dulu,belum berubah!!!
Memilukan….

Benyanyi,berceloteh,bersenda gurau
Terharu,tersipu malu,menangis manja
menggelikan…


          Bersandar nyaman di tiang kesuksesan
          Sedang di bawah sedang bernostalgia dengan lumpur hujan
          Mengunyah renyah apa yang telah ada
          Sedang di bawah masih berpeluh pada iba orang kaya

          Kaya,semakin kaya
          Miskin semakin kaya
          Tak bisa dihindari…

          Ah…
          Lelah…
          Kembali pada kereta itu
          Kereta pada kali ke dua
          Orang-orang itu,pemandangan itu ,
          kepiluan itu,keibaan itu
        
          Masihkah akan tetap begini?
          Entahlah…..
         
   
         Bogor,6 Februari 2011

Tidak ada komentar: