JENDELA PERTIWI
Dunia…
Tak ubahnya potongan-potongan kayu
Yang terukir indah dengan hiasan kaca didalamya
Berwarna warni,begitu memukau..
Apalagi,jikalau sang mata tengah memandangnya.
Dunia..
Tak ubahnya rapuhan-rapuhan kayu
yang telah pensiun dari kemegahannya
Dicuri oleh rayap-rayap nakal dan pengganggu
Sang matapun muak melihatnya.
Dunia…
begitulah dunia!
Dunia bak sebingkai jendela
Yang tersusun rapi dibawah langit pertiwi
Begitu memikat dengan hiasan pernak pernik
Begitu memprihatinkan apabila telah rapuh
Dilahap rayap-rayap bermata tikus berhiaskan dasi.
Berjalan congkak dengan wajah tanpa dosa
Merampas semua kebahagiaan sang jendela
Duniapun begitu…
Kelak akan terkikis oleh para penguasa nafsu.
Manusia yang hanya memuaskan birahi,dan kesenangan semata
Melupakan akhirat,dan menggadaikannya demi kepuasan belaka.
Merubah semua yang telah diciptakan,merubah semua yang diberikan
Berganti ratap pilu yang mendengung sendu
Berganti teriakan lara yang meminta keadilan.
Berbuatlah semau diri
Berpikirlah seenak hati
Suatu saat raga itu akan kembali dengan wajah menjijikkan
Habis termakan cacing-cacing tanah
Busuk terkubur di lahat yang sempit.
Tak ada guna sedih,tak ada guna penyesalan..
Tak ada manfaat tangisan darah itu
Percuma,sia-sia…
Jendela menawan itu…
Dunia yang megah itu…
Akan musnah bersama hancurnya pertiwi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar