DI BAWAH LANGIT ILAHI


Mencoba merenungi makna hidup yang tengah dijalani, mencari jati diri yang masih bimbang ditelan peristiwa.

Menanti kapan semua akan berakhir, ahh belum kawan, perjuangan itu belum usai.
Masih menunggu air surga kembali menjamah kerongkonganku, hingga tak ada lagi lantunan syair selain menyebut asmamu.
Disini, di bawah langit sang pencipta,
aku,
dengan segala keterbatasan dan kelebihanku,
mencoba merubah apa yang menurutku tak pantas.
Semboyan itu : Amar Ma'ruf Nahi Munkar wa Fastabiqul Khairat akan terus menggema.
Tak lain dan tak bukan adalah untuk tuhanku,
berharap ridho atas semua perjuangan ini.
Disini, dibawah langit ilahi, aku sudah berjanji pada doa-doa itu,
akan kupersembahkan diriku bagi kebahagiaan dunia dan senyuman akhirat.
^_^

Jumat, 25 Februari 2011



PERHIASAN DUNIA


Berbicara tentang perhiasan…
Itu sudah tabu untuk dibahas
Pasti identik dengan kemilau,identik dengan kemewahan
Tak jauh dengan keglamoran,tak akan lepas dari kemegahan

Membahas masalah perhiasan…
Tak semua orang mampu memilikinya
Tak semua kalangan berhak memakainya
Bagi yang berduit pasti sangatlah mudah
Bagi yang bersaku tipis tentu saja hal ini amatlah menyusahkan

Perhiasan….
Ah kata itu itu cuma sebuah ekspresi
Perhiasan tak harus selamanya emas
Perhiasan tak selamanya harus berlian
Perhiasan tak selamanya harus intan
Tak semuanya harus permata,tak semuanya harus mutiara

Kuberitahu kawan…
Ada suatu perhiasan
Yang nilainya melebihi emas,intan,dan permata
Yang fungsinya mengalahi berlian dan mutiara
Yang keawetannya melebihi apapun di dunia ini
Silahkan menerka jikalau anda bisa,silahkan kritis jikalau anda sanggup
Karena kuyakin itu semua diluar dugaan

Waktu telah habis…
Tak usah bersusah payah menerka,
tak perlu berkelut memikirkannya

Kuberitahu sekarang…
Perhiasan itu…
Adalah wanita solehah…
Adalah lelaki soleh …
Makhluk yang mempunyai keistimewahan tersendiri
Dibanding makhluk-makhluk lainnya


Begitu beruntung makhluk yang memilikinya
Karena kuyakin amat besar pengorbanan untuk mendapatkan perhiasan itu
Harus menyelami lautan luas,letih mendaki gunung yang tinggi
Mengarungi lembah yang curam,menyeberangi sungai yang deras

Wanita solehah …
adalah penyejuk bagi yang memandangnya
Dia adalah penyemangat disaat rapuh,penerang bagi kegelapan
Mengerti mana hak dan kewajiban
Mengerti bagaimana menjaga diri dan keluarga
Lelaki soleh…
Dia adalah pembimbing yang bijaksana,penasehat yang budiman
Dia adalah penyejuk iman,mengerti mana perintah dan mana larangan

Habis sudah gambaran pencitraan atas perhiasan dunia itu
Telah habis mutiara kata untuk melukiskan indahnya perhiasan dunia itu
Sudah kehabisan ide untuk menjelaskan hakikat perhiasan itu

Wahai para hawa….
Bukankah kalian tercipta sebagai makhluk yang mulia
Tercipta sebagai makluk yang suci
Tapi kenapa semudah itu kau gadaikan kesucianmu
Apakah tak terpikir bagaimana nasib adam yang menemani nanti

Tak gelikah ragamu harus dibelai oleh para hidung belang diluar sana
Tak jijikkah keperawananmu kau berikan sebelum waktunya
Tak takutkah azab illahi yang pedih itu menghampirimu

Berpikirlah wahai para hawa….
Kenapa syariat kau tak gubris
Mengapa bisikan terlaknat itu yang kau harus ikuti
Seandainya kau tahu hakikat dirimu sebenarnya
Mungkin kau akan mengerti
Mengapa larangan itu sangat dikhusukan bagimu

Firman itu untuk keselamatanmu wahai saudariku
Wahyu itu sebagai pembimbingmu dikehidupan abadi kelak
Perintah dan larangan itu adalah demi kebaikanmu semata
Kenapa kalian tak pernah mau meluangkan waktu untuk merenunginya

Ini untukmu pula wahai para adam…
Mengapa begitu mudah kau lepaskan keperjakaanmu
Hanya untuk birahi semata
Ah tak perlu mengatasnamakan cinta
Cinta tak pernah mengajari seperti itu
Hakikat cinta tak bermakna seperti itu pula

Tak berpikir jugakah kalian…
Kau tercipta untuk melindungi,untuk membimbing,untuk menasehati
Kenapa kau manfaatkan kesempatan keji itu untuk menipu dirimu sendiri

Seandainya kau pula tahu hakikat penciptaanmu
Kau akan menangis darah akan itu
Harus membayar mahal atas kebiadabanmu selama ini
Tak ada yang perlu disalahkan
Hawa bukan korban hawa nafsu
Toh mereka juga yang mengumpannya
Adam pun bukan pelaku utama
Toh mereka juga sudah berusaha untuk menjaganya


Kesalahan itu ada pada diri
Marilah bersama merenung
Makna keberadaan diri ini
Tak malukah kita pada sang pencipta?
Tak takutkah kita pada azab pedih itu?

Bukankah lelaki yang baik
Adalah untuk wanita yang baik pula
Kenapa tak mengkaji makna kalimat ini
Muhasabah dirilah wahai para hamba allah!!!



Tidak ada komentar: