DI BAWAH LANGIT ILAHI


Mencoba merenungi makna hidup yang tengah dijalani, mencari jati diri yang masih bimbang ditelan peristiwa.

Menanti kapan semua akan berakhir, ahh belum kawan, perjuangan itu belum usai.
Masih menunggu air surga kembali menjamah kerongkonganku, hingga tak ada lagi lantunan syair selain menyebut asmamu.
Disini, di bawah langit sang pencipta,
aku,
dengan segala keterbatasan dan kelebihanku,
mencoba merubah apa yang menurutku tak pantas.
Semboyan itu : Amar Ma'ruf Nahi Munkar wa Fastabiqul Khairat akan terus menggema.
Tak lain dan tak bukan adalah untuk tuhanku,
berharap ridho atas semua perjuangan ini.
Disini, dibawah langit ilahi, aku sudah berjanji pada doa-doa itu,
akan kupersembahkan diriku bagi kebahagiaan dunia dan senyuman akhirat.
^_^

Jumat, 04 Maret 2011

ENAM HARI

Enam hari yang mencekam
Enam hari yang kelabu
Tiga tahun bertaruh
Hanya demi enam itu

Pembodohan massal yang sistematis
Rapi yang menipu
Apa tahu mereka
Mereka hanya bermain dengan tugas
Tak pantas menentukan nasib satu demi satu
Makhluk-makhluk yang bernama SISWA

Enam itu formalitas
Tak terasa dampaknya
Yang rugi yang berusaha
Yang untung yang sepele
Semua sudah terbalik
Memalukan bukan?


Tak peduli kawan dan lawan
Tak peduli ada yang mengawasinya diatas sana
Semua hanya permainan dunia
Yang sibuk yang bukan berkepentingan
Yang berjuang hanya berkedip mata

Entah kapan akan berakhir
Kisah sendu bersama si ilmu
Yakin tak akan maju
Kalau terus disuap begini



Tidak ada komentar: