DI BAWAH LANGIT ILAHI


Mencoba merenungi makna hidup yang tengah dijalani, mencari jati diri yang masih bimbang ditelan peristiwa.

Menanti kapan semua akan berakhir, ahh belum kawan, perjuangan itu belum usai.
Masih menunggu air surga kembali menjamah kerongkonganku, hingga tak ada lagi lantunan syair selain menyebut asmamu.
Disini, di bawah langit sang pencipta,
aku,
dengan segala keterbatasan dan kelebihanku,
mencoba merubah apa yang menurutku tak pantas.
Semboyan itu : Amar Ma'ruf Nahi Munkar wa Fastabiqul Khairat akan terus menggema.
Tak lain dan tak bukan adalah untuk tuhanku,
berharap ridho atas semua perjuangan ini.
Disini, dibawah langit ilahi, aku sudah berjanji pada doa-doa itu,
akan kupersembahkan diriku bagi kebahagiaan dunia dan senyuman akhirat.
^_^

Rabu, 02 Maret 2011

GAGAU


Petualangan menyambut lagi
Menyambut tiga insan galau yang semakin galau
Kali  ini  berubah
Dari galau menjadi gagau
Galau yang berulang kembali

Benar-benar pusing
Apa itu galau
Apa itu gagau
Ah aku tak mau ambil pusing
Itu kisah tiga insan galau
Tak akan mengerti!

Lebih sedikit, sangat menguras, lebih memburu
Dua hari …
Tak cukup membalas dendam atas kegalauan itu
Tak cukup mengganti rasa gagau itu

Tersenyum, tertawa
Bahagia, suka cita
Sedih bagai bumi yang ditelan langit
Duka bak hujan merendam tanah
Tak ada kata-kata itu!

Galau itu kebahagian kami
Gagau itu keistemewan kami
Kisah itu kenangan kami
Impian tiga insan galau

Dari Onan menuju Sentosa
Dari Orchad kembali ke Changi
Langkah terakhir menetap di dramaga
Jembatan menuju Ekonom Rabbani

Kembali bertanya
Sudah kukatakan
Jangan tanyakan makna kata itu padaku
Sebab aku pun tak paham asal mulanya



                                                        Singapore, 17-18 Februari 2011



Tidak ada komentar: