DI BAWAH LANGIT ILAHI


Mencoba merenungi makna hidup yang tengah dijalani, mencari jati diri yang masih bimbang ditelan peristiwa.

Menanti kapan semua akan berakhir, ahh belum kawan, perjuangan itu belum usai.
Masih menunggu air surga kembali menjamah kerongkonganku, hingga tak ada lagi lantunan syair selain menyebut asmamu.
Disini, di bawah langit sang pencipta,
aku,
dengan segala keterbatasan dan kelebihanku,
mencoba merubah apa yang menurutku tak pantas.
Semboyan itu : Amar Ma'ruf Nahi Munkar wa Fastabiqul Khairat akan terus menggema.
Tak lain dan tak bukan adalah untuk tuhanku,
berharap ridho atas semua perjuangan ini.
Disini, dibawah langit ilahi, aku sudah berjanji pada doa-doa itu,
akan kupersembahkan diriku bagi kebahagiaan dunia dan senyuman akhirat.
^_^

Jumat, 25 Februari 2011

“KADO BUAT UMI”



”Abiiiii....umi mana ??”. Ini pertanyaanku yang ke tiga belas.Yah...setiap kupandang foto perempuan anggun diruang tengah sana,hatiku selalu gundah dan rasanya belum puas bila aku tak bertanya.

”Umimu sudah pergi ,aku tak tahu dimana.Tak usah kau ingat lagi,dia wanita yang tak pantas kau pikirkan. Dan foto itu ,dia wanita yang tak tahu balas budi”. Inilah jawaban yang selalu Abi berikan padaku. Setiap ku tanya mengapa ,alasannya selalu sama.

”Umimu wanita yang hina  dan keji,dia yang sudah membuang dan menelantarkan mu”. Wooow..alasan yang menurutku sangat menusuk  empedu.


********

Sejak saat itu aku sangat membenci Umi ,apalagi setelah tahu foto itu adalah umi,rasa muak dan kecewa itu semakin menggerogoti,seorang Ibu yang sudah membuatku menderita seperti sekarang,hidup ditengah kekerasan,bentakan,dan tipu daya.

”Tuan Harmoz,kita apakan wanita-wanita kasmir itu??” Tak sengaja ku dengar pembicaraan Abi bersama Shenouda,orang kepercayaan beliau.

”Terserahlah kau apakan saja..”. Jawaban singkat Abi membuatnya menurut saja.

Kalian perlu tahu,abi adalah salah seorang yang paling disegani  dalam kemiliteran India. Beliau diangkat sebagai pemimpin BSF karena keberaniannya.Kalian tentu tahu BSF bukan?? Dia adalah kelompok militer yang paling kejam dan bengis,tak kenal anak-anak,tua maupun muda.

Lima belas tahun aku bersamanya,tapi tak pernah kulihat Abi bersikap lembut kepadaku. Wataknya yang keras dan tegar membuat ku tak bisa berkutik.Islam Liberal yang Abi yakini membuatku semakin penasaran dengan pekerjaan beliau sesungguhnya.

 Tembakan,hardikan,pukulan dan pemerkosaan yang selalu kulihat di tempat kerja beliau.Ratusan wanita seumuranku diculik lalu ditahan selama berbulan-bulan. Aku sudah tak tahan,aku ingin lari dari kekejaman ini.


********

Dorr..doorr..dorrr...!!!
Suara tembakan malam itu membuatku bangun dan berlari menuju keluar,apa gerangan yang telah terjadi.Oh Tuhan..ratusan aparat  militer yang dipimpin Abi,mengepung rumah Uwais,seorang warga kashmir yang tinggal di daerah distrik Badgam.

Abi  memerintahkan  Shenouda mengambil semua barang milik keluarga itu.Lalu anak gadisnya dibawa paksa.Aku tak menyangka Abi sekejam itu.Bukan itu saja ,seminggu sebelum ini mereka dikomando oleh Abi mengepung rumah Naqsyabandi,tiga  anak gadisnya dibawa lari dan seluruh hartanya dirampok.

          Sejauh ini abi belum mengetahui pengintaianku,aku berharap penyelidikan ini bertahan lama,hingga semua kemunafikan busuk tersebut terungkap.


********

Satu minggu kemudian,25 november...
 Pasukan BSF menculik 59 gadis dari desa Chabii yang hendak berangkat ke sekolah,kejadian ini berlangsung di daerah sekitar distrik kabwarah.Tak berselang lama sepuluh ribu personil BSF melakukan penyisiran luas didesa Kulgham ,distrik Badgham. Melalui pengeras suara ,Abi dengan bangganya menyuruh penduduk desa untuk berkumpul dilapangan. Rumah harus dibiarkan terbuka.

Oh Tuhan..apa yang ku lihat sangat memilukan ,pria dan orang tua ditempatkan secara terpisah dalam cuaca yang sangat dingin dengan guyuran hujan. Setelah itu mereka mengambil semua harta warga tersebut. Ketika waktu magrib tiba ,barulah Abi mengizinkan orang tua itu masuk. Sedangkan 170 pemuda dikirim kepenjara dan 135 gadis diculik.

Oh...tontonan ku itu terusik ketika abi melihatku. Lalu...
”Shenouda...kejar Shabrina dan bawa kemari..cepaattt!!” Perintah Abi dari pengeras suara itu membuatku terbelalak kaget.
Ku berlari sekuat mungkin,sungai,gunung,rawa dan hutan tak membuatku takut.

 Namun  penyelamatan diri itu sudah kehilangan keseimbangannya,goresan sana sini membuat tubuhku tak berdaya lagi. Dan..brukk,semuanya menjadi hitam.


********

”Alhamdulillah...akhirnya kau siuman juga...” suara serak wanita itu membuatku sedikit kaget.
”Siapa kau?? Dimana aku ??” Tanyaku sembari menatap wajah wanita yang menurutku tak asing lagi.

”Tenanglah nak,kau aman bersamaku”. Elusan lembut wanita separuh baya itu membuatku sedikit tenang sekaligus bercampur nyaman,belaian ini,yah belaian ini sepertinya penah menjamah ubun-ubunku sebelumnya.Tapi kapan??

Dua minggu berlalu,desa Kakabur distrik Bulawaman tempatku berada sekarang memberikanku banyak inspirasi akan arti kehidupan itu sendiri.Nyonya Haidar ,wanita yang hidup sebatang kara digubuk ini sangat baik padaku.Kebaikannya menghilangkan rasa benciku pada Umi.Dia pula yang mengajarkanku arti islam sesungguhnya.

Dengan sabar  beliau membuatkanku sebuah jilbab.Yah..waktu itu aku belum mengenakan kain penutup kepala dan berkat beliau aku sadar betapa pentingnya berhijab.Sampai suatu malam,tak sengaja kudengar beliau menangis terisak-isak.

”Ibu kenapa ?” tanya ku penasaran.

”Seandainya anakku hidup mungkin dia akan sepertimu nak”
Kata-kata beliau membuatku semakin penasaran. Tanpa kuminta,Ibu Haidar akhirnya menceritakan apa yang telah terjadi kepadanya.

”U...u..mi...” kupeluk nyonya Haidar ,korban kebiadaban Hormoz
,Abi ku sendiri. Isakan tangis mewarnai pelukan itu.

”Umi...ini Shabrina anakmu”.

”Apa??!” Ibu Haidar seakan-akan tak percaya. Akhirnya aku ceritakan apa yang menimpa ku selama ini.

”Umi...aku berjanji akan membalas semua perbuatan Hormoz padamu,akan ku bawakan mayat Hormoz dihadapanmu”.

”Tak usah nak,biar Allah yang membalas,tak ada guna dendam,kemarahan hanya membawa keburukan Bina.”
Aku tak sanggup berbicara lagi ,apalagi mendengar penuturan beliau barusan.Oh...betapa mulianya hatimu Umi.Semoga Allah selalu merahmati mu!!!

          Hormoz lelaki biadab itu telah meracuni pikiranku akan arti ibu sebenarnya,dia yang telah mencuci otakku,menghina,dan mencaci umiku.Karena dia aku mengutuk ibuku sendiri,Hormoz memang musuh allah yang pantas,dan memang harus dimusnahkan di muka bumi ini.


********

Besoknya tanpa sepengetahuan Umi,ku ajak warga Kakabur untuk menyerang pasukan BSF yang terkenal kejam diseantoro India itu.Allahu akbar,Allahu akbar !!!!
 Teriakan warga-warga itu membuatku semakin bersemangat.
Kami pun mengatur siasat,dua hari rancangan penyerangan telah selesai.
”Shabrina ,apa yang kau lakukan,hentikan!!Allah tak suka caramu nak...”
”Tidak Umi...justru Allah akan marah apabila kita tak mengahncurkan musuh-musuhnya”. Ucapan ku barusan membuat Umi diam membisu.
”Kalau itu mau mu ,lakukanlah...do’a ku selalu bersama mu”.
”Amiiinnn...terima kasih Umi..” Ku peluk hangat tubuh wanita perkasa itu.

Malam sebelum hari H tiba,aku tak bisa tidur.Rasa benciku pada Hormoz,lelaki yang sudah merampas kehormatan ibuku dan menelantarkannya begitu saja ,membuatku semakin geram. Apalagi rekaan bohong yang dia ceritakan padaku.Dia telah melenceng dari agama allah,pembawa ajaran liberalis,kapitalis dan komunis,sungguh makhluk yang sangat pantas untuk diberantas.


********

”Nak..bangunlah”. Suara lembut Umi membuatku terbangun dari tidur panjang yag melelahkan itu.
Astagfirullah aku lupa. Aku sudah berjanji untuk qiyamul lail dan shalat subuh berjama’ah bersama warga.
Tanpa buang waktu,kupercepat langkah menuju musholla bersama Umi.

Kukuruyuuuuuuukkkkk.....
Suara lantang ayam jantan itu menyudahi penantian panjang kami.Segera semua perkakas disediakan,pasukan mulai mengatur strategi.
”Kalian sudah siap ?? Ayo kita basmi musuh Allah itu sekarang!! kuatkan diri kalian wahai panji islam !!”

Allahu akbar...Allahu akbar...
Gema takbir dari warga Kakabur menyudahi perkataanku. Akhirnya setelah 2 hari perjalanan ,kami pun sampai ditempat persembunyian Hormoz. Yah...setiap malam manusia biadab itu pasti menikmati kekejamannya ditempat ini bersama seluruh personilnya.
Jam 12 malam ,Sajjad lelaki paruh baya yang ku tugaskan untuk menabur obat tidur ,sedang melaksanakan tugasnya.Bukan itu saja ,bom racikan yang kami buat sudah diletakkan dengan rapi sesuai rencana.

Tapi sial...ternyata obat tidur itu tak mempan. Akhirnya tak ada cara lain. Dorr..doorr !!
Suara senapan membuatku tak bisa tinggal diam. Warga Kakabur menyerang penuh semangat. Sementara itu,aku mengajak Umi menemui Harmoz.
”Kau...Shabrina...dan kau...kau Haidar. Apa mau kalian ??”
”Membunuhmu hai musuh Allah...” jawabku singkat.
”Hahahahaha...bocah tengik sepertimu,seharusnya aku yang pantas membunuhmu !!”

Dorr...!!!
”Umi...Awas !!!” Ku dorong tubuh Umi hingga terpelanting keluar.
”Umi..beritahu Sajjad untuk hentikan perkelahian. Dan suruh dia untuk memakai alat ini. Jangan hiraukan aku. Ini ku lakukan karena Allah dan Umi...” tanpa buang waktu ,umi melakukan perintah ku.

Sepuluh menit yang tersisa,dengan sisa tenaga kuberusaha melawan Hormoz.Latihan militer yang pernah diajarkannya membuatku semakin berani.

Namun...Astagfirullah !!
Sebuah peluru mengenai tangan kiriku hingga membuatku terpelanting keluar.
”Umi...Sajjad...lakukanlah...jangan hiraukan aku...”

Diujung sana kulihat Umi tak bisa menahan tangis,antara harap dan takut,umi bak memakan buah simalakama.
Dalam keheningannya,teriakanku semakin menjadi-jadi,starategi ini harus berhasil,harus.Dan benar saja,dalam hitungan detik.

Buumm...!!! Buumm...!!!
Letusan dahsyat menghancurkan Hormoz dan para konco-konconya.

”Alhamdulillah...” hanya kata itu yang bisa ku ucapkan. Kukira diriku sudah pergi untuk selama-lamanya.Ternyata Allah berkehendak lain. Seorang wanita Khasmir yang pernah ku tolong waktu itu datang menyelamatkan ku. Terima kasih Rabb !!

Umi tak mampu berucap sepatah kata pun,beliau hanya mampu memeluk erat tubuhku.Kecemasan beliau menghentikan seluruh fungsi organnya,itulah kontak batin dari naluri seorang ibu.

”Umi...hanya ini yang bisa Shabrina berikan untuk menebus dosaku selama ini.Hanya kado ini yang dapat Shabrina berikan dipenggalan penantian ulang tahunmu besok...”

”Oh anakku...terima kasih.Umi sudah memaafkan mu jauh sebelum ini...“


********

Setelah kejadian malam itu ,kami pun hidup bahagia bersama warga Kakabur. Ratusan pemuda dan wanita Khasmir akhirnya telah kembali ke keluarga masing-masing. Alhamdulillah...terima kasih Tuhan ,atas semua kenikmatan ini.Dan sekali lagi,maafkan aku Umi,karena aku sempat mencaci,menghina dan membencimu kala itu !!  



********


Tidak ada komentar: