DI BAWAH LANGIT ILAHI


Mencoba merenungi makna hidup yang tengah dijalani, mencari jati diri yang masih bimbang ditelan peristiwa.

Menanti kapan semua akan berakhir, ahh belum kawan, perjuangan itu belum usai.
Masih menunggu air surga kembali menjamah kerongkonganku, hingga tak ada lagi lantunan syair selain menyebut asmamu.
Disini, di bawah langit sang pencipta,
aku,
dengan segala keterbatasan dan kelebihanku,
mencoba merubah apa yang menurutku tak pantas.
Semboyan itu : Amar Ma'ruf Nahi Munkar wa Fastabiqul Khairat akan terus menggema.
Tak lain dan tak bukan adalah untuk tuhanku,
berharap ridho atas semua perjuangan ini.
Disini, dibawah langit ilahi, aku sudah berjanji pada doa-doa itu,
akan kupersembahkan diriku bagi kebahagiaan dunia dan senyuman akhirat.
^_^

Kamis, 10 Februari 2011

ELEGI CINTA


Kutanya sepi,kutanya rindu,kutanya malam
Kutanya bintang,kutanya rembulan,kutanya nestapa
Kutanya angin,kutanya siang,kutanya waktu
Kutanya keramaian,kutanya kesibukan

Tak ada jawaban,semua membisu
Tak ada suara,semua mencekam
Kicauan ilalang bersiul meronta
Mengerti bahwa diri tak akan ditanya

Mencoba bertanya pada ilalang,
Hanya tersinyum simpul
Tak mengerti,harus ke siapa lagi?
Tak mengerti harus kemana lagi?

Pikiran yang bodoh
Ada satu yang terlupa
Tuhanku!
Kucoba bertanya,masih bungkam,tak ada jawaban!

Syair sedih,dendang duka
Puisi lara,sajak bersedih-sedih
Suara sukma meratap-ratap dari batin
Merintih-rintih
Uraian elegy itu masih belum terungkap
Cinta itu masih belum tertebak

Sabar menunggu
Suatu saat elegi itu akan terkucil
Bersama cinta yang kubawa kelak.

Tidak ada komentar: