Berbicara tentang cinta, samudera takkan mampu membendungnya, lautan emas pun tak akan mampu melukiskannya. Kata anak kecil cinta itu permen, kata remaja cinta itu segalanya, kata orang dewasa cinta itu hidupmu, orang tua pun tak mau kalah, beliau berkata, cinta adalah ketika mudamu telah pergi. Cinta itu anugerah, cinta itu hantu, cinta itu bayangan, cinta itu adem ayem, manis pedas, asin pahit, cinta itu sahabat, orang tua, guru, dan sebuah ungkapan yang paling fenomenal “Kau Tak Akan Bisa Hidup Tanpa Cinta”.
Sebuah novel yang saya sendiri tak tahu bagaimana saya bisa membuatnya, Cinta Diujung Senja. Adalah sebuah novel yang menceritakan perjalanan seorang wanita dalam memperjuangkan makna cinta itu sendiri. Dalam kebimbangan, ketidakmauan, harap, cemas, takut pada sang pencipta dan memberontak akan bisikan hati sendiri, Jasmine mencoba keluar dari permasalahan batinnya itu. Sosok wanita solehah yang terus berupaya menjaga hatinya dari godaan-godaan fatamorgana dunia. Konflik sederhana yang saya sajikan dalam novel ini, cukup mengundang rasa penasaran. Perjalanan sebuah persahabatan yang biasa seakan-akan menjadi luar biasa ketika dihadapkan pada sebuah problem anak muda, yaitu CINTA.
Problem cinta antara tiga sahabat, Syafhira, Jasmine, dan Mishel,semakin membuncah ketika dihadapkan kepada ikhwan yang sama namun ”berbeda”. Seru, dramatis, lucu, unik, dan menggemaskan. Problem lainnya pun dihadapkan untuknya, pilihan antara keluarga, balas budi, sahabat, dan masa lalu, semakin membuat Jasmine bingung pada nuraninya sendiri.
Perjuangan memendam perasaaan dan pengorbanan untuk kebahagaiaan sahabat, sekilas itulah bumbu-bumbu pahit yang harus mereka jalani. Memang susah, karena konsekuensi yang harus diterima adalah kehilangan. Dengan untaian kata-kata mutiara telah menggambarkan alur dari kisah ini. Haru tapi suka, kecewa tapi bangga, mau tapi malu. Problematika yang disajikan hangat dan menarik, klimaks penyelesainnya pun tak terduga kejadiannya.
Antara Aziz, Izul, Alif, Ezra, dan Gatot. Kelima Ikhwan yang tak kalah serunya diekspos dalam kisah ini. Perjuangan menggapai ridho illahi, antara nafsu dan perintah illahi. Berkiblatkan senja yang menggambarkan suasana kisah ini juga menghiasi lembaran-lembaran kisah didalamnya. Informatif dan motifatif. Siapakah pemenang dan siapa yang harus kecewa??? Novel ini menjawabnya!!! CINTA SEGI SEPULUH
"Fastabiqul Khairat"
Semoga tulisan - tulisan ini dapat memberi manfaat dalam setiap aspek dan bagi semua kalangan!!!! ^_
Semoga salah satu jalan dakwah ini mendapat ridho dan berkah disis ALLAH SWT, Amin!!! ^_^
Semoga salah satu jalan dakwah ini mendapat ridho dan berkah disis ALLAH SWT, Amin!!! ^_^
Terima kasih buat inspirazone publishing house dan akhi dirman al-amin, semangat untuk terus berkarya!!!
Untuk memesan buku ini kunjungi http://www.nulisbuku.com
http://inzpirazonepublishing.blogspot.com
dan facebook.com/inzpirazone
or http://facebook.com/umystha
or http://facebook.com/umystha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar